Senin, 03 September 2018

Kini, Kapal Pesiar Ukuran Besar Bisa Sandar di Benoa


Pelabuhan Benoa telah merampungkan pengerukan kolam dan pendalaman alur di dermaga timur yang memungkinkan masuknya kapal pesiar berukuran besar.

CEO PT Pelindo III Regional Bali-Nusa Tenggara Wayan Eka Saputra mengatakan kini tinggal menunggu pengecekan dan pembaruan informasi yang dilakukan Dinas Hidro-Oseanografi (Dishidros) TNI AL agar dapat diakses seluruh kapal pesiar.

“Hingga akhir tahun ini permintaan sandar di Pelabuhan Benoa mencapai 80 kapal pesiar, dengan rampungnya pengerukan kolam dan pendalaman alur, kunjungan kapal pesiar bisa meningkat dua kali lipat,” katanya, Jumat (31/8/2018) petang.

Menurut Wayan Eka dermaga timur Pelabuhan Benoa hanya memiliki 9 mean low water springs (MLWS) yang bisa digunakan sandar kapal pesiar yang memiliki panjang maksimal 260 meter. Setelah pengerukan kolam dan pendalaman alur menjadi 12 MLWS sehingga bisa untuk sandar kapal pesiar besar hingga 335 meter.

Kata dia pengerukan kolam dermaga timur, turning basin, dan alur pelabuhan yang dimulai April 2018 itu telah rampung dan tinggal menunggu pemeriksaan Dishidros yang akan dilakukan September ini.

Wayan Eka berharap September ini Dengan meningkatnya kedalaman dermaga, maka kapal dengan jumlah penumpang hingga 3.352 orang akan bisa bersandar di Pelabuhan benoa. Sebelumnya, Pelabuhan Benoa hanya bisa menampung kapal dengan jumlah penumpang hingga 1.430 orang.

Ia mengatakan kapal pesiar Genting Dream berukuran besar yang membawa 3.500 penumpang akan sandar Oktober mendatang.

Wayan Eka optimistis Pelabuhan Benoa bisa memfasilitasi kapal pesiar besar dan akan lebih banyak mendatangkan wisatawan mancanegara.

Dia menambahkan permintaan kapal pesiar untuk sandar di Pelabuhan Benoa cukup banyak bahkan telah terjadwalkan hingga 2021. “Sudah sejak lama kapal pesiar ukuran besar ingin singgah ke Bali, keinginan operator mereka bakal terpenuhi tahun ini,” ujarnya.

Selain melakukan pengerukan kolam dan pendalaman alur, PT Pelindo III juga sedang melakukan pengembangan Pelabuhan Benoa di antaranya penataan kembali zona peruntukan kapal wisata, BBM dan Gas, perikanan, serta pembangunan terminal internasional.

Wayan Eka menyebut pembangunan fisik telah mencapai progres 25%, kendati demikian fasilitas yang ada telah siap pula seandainya delegasi Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group ingin melakukan perjalanan wisata bahari melalaui Pelabuhan Benoa.

sumber: bisnis 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar