Kamis, 20 September 2018

Hadapi Era Disrupsi, Pelindo III Tempuh 3 Strategi


PT Pelindo III (Persero) menerapkan tiga strategi untuk menghadapi era disrupsi. Inovasi dilakukan untuk memberikan layanan kepelabuhanan yang lebih baik sehingga menjadi salah satu pelabuhan terbaik di Asia Tenggara.

Strategi yang disebut corporate culture transformation itu menyentuh aspek people(bagaimana membuat karyawan bahagia), process (menekankan simplifikasi proses dan inovasi bisnis), dan teknologi (menekankan dukungan terhadap karyawan dan proses).

Pelindo III juga melakukan transformasi untuk mendukung efisiensi perusahaan, seperti project rebound, manajemen sampah terpusat, serta pengadaan dan pembayaran secara terpusat. Diversifikasi bisnis pun dilakukan ke sektor energi, pariwisata, dan logistik.

“Untuk menjadi perusahaan yang tergolong sebagai emerging industry leader, Pelindo III harus memberikan layanan sempurna dengan dukungan sistem berbasis Information and Communication Technology (ICT),” kata Direktur Keuangan Pelindo III U. Saefudin Noer dalam kegiatan Pelindo III Goes to Campus (P3GTC) di Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa (18/9/2018) .

Perseroan mengaku memiliki target menjadi operator terminal pelabuhan yang sepenuhnya menggunakan sistem ICT dalam rentang 2019-2023 sekaligus sebagai perusahaan BUMN dengan sebutan emerging industry leader.

Ke depan, tiga bisnis inti Pelindo III adalah layanan kapal, layanan peti kemas, dan layanan kargo yang akan berkontribusi 84% terhadap target laba perusahaan sebesar Rp5 triliun.

Untuk mencapainya, perseroan tengah menerapkan Integrated Business System (IBS), Enterprise Resource Planning (ERP), locking corporate, dan e-Port. ERP bermanfaat untuk mengintegrasikan bisnis, bersifat real-time, mengusung transparansi, dan mengakselerasi konsolidasi layanan.

“Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada dapat menjalankan fungsi tambahan lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, locking corporate bermanfaat mendisiplinkan para pengguna jasa dan menekan kerugian negara. Adapun e-Port mewujudkan masyarakat non tunai (cashless society) di pelabuhan.

sumber:  suaracargo 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar