Selasa, 27 Maret 2018

Akibat Badai Siklon Marcus, Kapal Nelayan Hantam Karang


Badai siklon Marcus yang memicu tingginya gelombang pantai selatan mengakibatkan kecelakaan laut (laka laut) di perairan Gunung kidul Rabu (21/3). Kapal nelayan menabrak karang. Seorang nelayan dilaporkan tewas, sedangkan dua lainnya mengalami luka berat setelah terbentur batu karang.

Informasi yang dilansir dari Radar Jogja, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.00. Korban tewas adalah Wasidi,50, warga Wonosobo II, Banjarejo, Tanjungsari, Gunungkidul. Sedangkan korban luka berat dialami Sumono,43, dan Sukamto,40. Keduanya warga Kemadang, Gunungkidul.

“Korban (Wasidi, Red) sebenarnya sudah berenang hampir mendekati tepi pantai. Namun ombak besar kembali menggulung dan menghempaskan tubuhnya, sehingga tenggelam,” ungkap Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto.

Ketika ditemukan tim SAR Wasidi telah meninggal. Jasadnya telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Sementara dua korban selamat masih dirawat di RSUD Wonosari.

Peristiwa nahas itu berawal ketika  ketiga nelayan kapal Maju Jaya berangkat dari Pantai Baron untuk mencari lobster di perairan Sanglen.

Ombak besar menghantam kapal mereka yang sedang melaju sekitar tiga kilometer dari garis pantai. Sukamto yang berperan sebagai tekong (nakhoda) tak mampu mengendalikan kapal.

Kapal berbahan fiberglass tersebut lantas menabrak karang dan terbalik. Ketiga nelayan pun berusaha menyelamatkan diri dengan berenang menuju pantai. Meski terluka, Sukamto dan Sumono selamat setelah ditolong nelayan lain dan anggota SAR setempat.

“Kami kerahkan 25 personil dalam upaya penyelamatan para korban,” ujar Koordinator SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul Marjono.

Seiring perjalanan siklon Marcus mendekati pantai selatan, Marjono mewanti-wanti para nelayan untuk ekstra waspada saat melaut.  Berdasarkan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dampak siklon Marcus berlangsung hingga Senin (26/3).

“Pagi tadi sekitar pukul 09.00 siklon Markus memicu  ketinggian gelombang laut mencapai sekitar 2,75 meter,” jelasnya. Kondisi tersebut, lanjut Marjono, telah terdeteksi sejak tiga hari lalu.

Nelayan yang tak berani melaut pun pilih menambatkan kapal mereka di pantai. Beberapa kapal tanpa jangkar dipinggirkan dari air agar tak terseret ombak.

“Meski air pasang nyaris menyentuh bibir pantai, sebagian nelayan tetap beraktivitas seperti biasa,” ungkap Ngatino, nelayan Pantai Baron.

Menurutnya, kondisi cuaca ekstrem bukan pertama kali dialami nelayan. Dia mengklaim, para nelayan telah hapal dengan situasi dan cara mengatasinya. Karena itu, tinggi gelombang dua meter berani mereka terjang jika masuk waktu menangkap ikan.

sumber: emaritim

Senin, 26 Maret 2018

Kapal Roro Kayong Karam dan Terbalik di Pulau Gosong


Kapal RoRo Kayong malam tadi kandas di Pulau Gosong pada Selasa malam, kapal milik PT ALP tersebut berasal dari daerah Pelabuhan Tanjung Kalian Bangka menuju Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api (TAA).

Menurut informasi yang didapat eMaritim.com kapal tersebut saat ini dalam keadaan karam dan terbalik tepat 3 mil dari pelabuhan Tanjung Api-Api Palembang Sumatera Selatan.

Kepala PT ASDP Bangka pelabuhan Tanjung Kalian Wahyudi, membenarkan terjadinya musibah karam dan terbaliknya KM Kanyong.

Menurut dia, kapal mulai karam tadi malam (Selasa 20/2), dan baru terbalik tadi pagi. Namun sampai saat ini Wahyudi belum bisa memastikan penyebab karam dan terbaliknya KM Kanyong tersebut.
“Benar kejadiannya di pelabuhan Tanjung Api-api (TAA). mulai karam nya tadi malam, dan baru tergulingnya tadi pagi. Sampai saat ini kapalnya masih keliatan dan sedang di lakukan evakuasi,” ujar Wahyudi.

Sementara itu, Tagar, Kadiv Operasional Pelabuhan TAA, mengemukakan kapal itu berangkat dari pelabuhan Tanjung Kalian Bangka sekitar pukul 17.00 WIB sore.

Pada waktu perjalanan, kapal terhempas angin kencang dan gelombang laut yang cukup besar, sehingga mengakibatkan kapal bergeser keluar dari rute perjalanan.

Kapal akhirnya kandas di pulau Gosong yang jaraknya sekitar 3 mil dari pelabuhan penyeberangan TAA.

” Ini murni karena faktor alam yang mengakibatkan kapal bergeser keluar dari rute semestinya sehingga kapal kandas di pulau Gosong,” ujar Tagar.

Saat ini seluruh penumpang sudah dievakuasi ke kapal lainnya dan dalam keadaan selamat.

sumber: emaritim

Minggu, 11 Maret 2018

Menhub Minta Pemeriksaan Kapal Diperketat



Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta jajaran Syahbandar untuk melakukan pemeriksaan kapal lebih ketat. Kapal yang tak laik jalan diminta untuk tidak diizinkan berlayar.

Budi Karya mengungkapkan pihaknya menemukan pemeriksaan kapal yang kurang memadai di Pelabuhan Gresik kendati dokumen kapal mencantumkan kondisi kapal yang masih layak. Untuk itu, dia meminta Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) di setiap pelabuhan untuk memeriksa langsung kondisi kapal di samping dokumen kapal.

Pasalnya, Syahbandar menjadi pihak yang bertanggung jawab terhadap pemeriksaan kapal.

"Safety first itu mutlak. Kalau [kondisi kapal] tidak layak, tahan saja. Kalau bicara safety, kegiatan preventif itu lebih penting daripada nanti [ketika ada] kecelakaan, heboh," jelas Menhub usai memeriksa dua kapal yang curah bersandar di Pelabuhan Gresik, Jumat (9/3/2018).

Di sisi lain, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga beruoaya menggenjot produktivitas pelabuhan yang dikelolanya di wilayah Jawa. Budi Karya ingin pengelolaan pelabuhan lebih efisien dengan menambah peralatan.

Dia beralasan, di Pelabuhan Gresik, bongkar muat curah kering berlangsung dua hari dengan cara manual. Kemenhub akan mengevaluasi  apakah perlu dibuat aturan yang melarang penggunaan manual di beberapa pelabuhan tertentu.

"Dengan menambah alat kan jadi produktif. Investasinya bisa dari Pelindo atau dari pihak swasta," pungkasnya.

sumber: bisnis

Jumat, 09 Maret 2018

Kapal Kontainer Terbakar di Laut Arab, 1 Orang Tewas dan 4 Hilang


Kapal kontainer Maersk Line terbakar di Laut Arab pada Selasa 6 Maret. Akibatnya, seorang kru kapal tewas dan empat lainnya hilang.

Kapal tersebut terbakar pukul 15.20 GMT, sekitar 900 1.448 kilometer sebelah tenggara Salalah, Oman. Hal itu diungkapkan oleh perusahaan pelayaran kontainer terbesar di dunia tersebut dalam sebuah pernyataan.

Pihak Maersk mengatakan, 23 kru kapal selamat, namun seorang di antaranya, warga negara Thailand, tak tertolong. Dia meninggal setelah dirawat di rumah sakit.

"Kondisi kesehatannya memburuk karena luka-luka yang diderita akibat kebakaran," demikian pernyataan Maersk, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/3/2018).

Api masih menyala di kapal tersebut hingga Rabu 7 Maret. Perusahaan masih menyelidiki penyebab kebakaran dan pencarian empat kru yang hilang masih berlanjut.

"Ini adalah kebakaran yang sangat serius. Pada tahap ini kita belum percaya sepenuhnya bahwa api disebabkan oleh kesalahan dalam konstruksi kapal," kata juru bicara perusahaan tersebut. 

Kapal Maersk itu diketahui dalam perjalanan dari Singapura menuju Suez. Dua kru yang dievakuasi mendapat  bantuan medis di kapal kontainer lain dalam perjalanan ke Kolombo, Sri Lanka.

Ada 27 kru di kapal tersebut, yakni 13 warga India, sembilan dari Filipina, dua warga Thailand dan masing-masing dari Rumania, Afrika Selatan dan Inggris.

Maersk tidak mengungkap identitas keempat kru yang hilang tersebut, namun keluarga mereka telah diberitahu.

sumber: inews

Rabu, 07 Maret 2018

Cucu Usaha Humpuss Beli Kapal Tanker Senilai US$ 8,7 Juta


PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) melalui cucu usahanya PT Hutama Trans Kencana (HTK2) melakukan pembelian kapal tanker pengangkut minyak bernama Sinar Emas. Transaksi terjadi pada 26 Februari 2018 dengan melakukan penutupan dan serah terima seluruh dokumen termasuk pelunasan pembayaran atas transaksi jual beli.

Asal tahu saja, investasi yang dikeluarkan HTK2 untuk pembelian kapal tersebut mencapai US$ 8,7 juta. Dari jumlah tersebut sebanyak US$ 6,9 juta berasal dari pendanaan perbankan melalui fasilitas kredit investasi pembelian kapan dan sisanya berasal dari induk usaha HTK2 yaitu PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK).

“HTK2 selaku pembeli dalam transaksi merupakan perusahaan terkendali perseroan dengan kepemilikan tidak langsung sebanyak 99,9% saham melalui anak perusahaan perseroan yaitu HTK. Dimana sebanyak 99,9% saham di HTK dimiliki oleh perseroan,” ujar Budi Haryono, Direktur HITS dalam keterbukaan informasi, Kamis (1/3).

Transaksi tersebut bukan merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud, namun berdasarkan nilai investasinya transaksi tersebut merupakan transaksi material sebagaimana diatur dalam peraturan No. IX.E.2, lampiran keputusan ketua Bapepam dan LK no Kep-614/BL/2011 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama.

“Karena nilai transaksi lebih dari 20% nilai ekuitas perseroan berdasarkan nilai yang tercantum dalam laporan keuangan teraudit perseroan untuk tahun buku 2016,” lanjutnya.

Namun transaksi tersebut merupakan transaksi material yang dikecualikan sebagaimana diatur di dalam Angka 3 juncto Angka 2 huruf j butir 1 peraturan IX.E.2, karena transaksi dilakukan oleh perusahaan terkendali atas aset yang digunakan secara langsung untuk kegiatan utama perusahaan terkendali.

sumber: kontan

Senin, 05 Maret 2018

Pengusaha Malaysia Kecam Kapal Pesiarnya Seharga Rp 3,5 Triliun Ditahan Polri di Bali


Polisi masih menyelidiki kemungkinan keterlibatan warga Indonesia terkait kapal pesiar mewah senilai 250 juta dolar AS atau setara Rp 3,5 triliun.

Kapal itu disita oleh tim dari Bareskrim Mabes Polri di Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali.

Kapal itu dicurigai bagian dari pencucian uang di Amerika Serikat, terkait skandal yang melibatkan Perdana Menteri Malaysia, M Nadjib.

Penyitaan kapal bernama Equanimity dengan panjang 100 meter tersebut dilakukan Polri bekerja sama dengan dinas investigasi federal AS, FBI, didampingi tim dari Pengadilan Negeri Denpasar, seperti dilaporkan oleh wartawan di Bali, Raiza Andini.

"Dari Amerika, FBI meminta bantuan kita untuk dilakukan penyitaan kapal mewah itu, dan sudah kami tangkap di wilayah Bali," paparnya ketika dikonfirmasi BBC, Kamis 1 Maret 2018.

Kapal itu tiba di Perairan Indonesia melalui Thailand pada bulan November 2017 silam.

Setyo Wasisto menambahkan bahwa kendati penyitaan kapal dilakukan di Bali, polisi Indonesia tidak melakukan penangkapan untuk kasus pencucian uang, hanya melakukan pemeriksaan terhadap para awak kapal.

"Para tersangkanya tidak ada di kapal, sudah ditangkap di Amerika. Hanya kapalnya masih kita segel di Bali, awaknya diamankan di Bali untuk menjalani pemeriksaan intensif, ditangani ditpolair (direktorat polisi air) Polda Bali, bekerjasama dengan FBI," tambahnya.

Menurutnya Setyo Wasisto, sejauh ini belum ada indikasi warganegara Indonesia yang terlibat dalam kasus tersebut.

"Masih kita dalami ya apa ada keterlibatan orang kita dengan kasus ini," tandasnya.

Equanimity adalah kapal yacht yang terdaftar di Kepulauan Cayman, yang diduga dibeli oleh bankir Malaysia Jho Low atau Low Taek Jho, dengan menggunakan uang yang diselewaengkan dari badan investasi negara Malaysia, 1MDB.

Pengusaha Malaysia Mengecam

Low Taek Jho, pengusaha yang menjadi pusat dari skandal keuangan raksasa yang sedang diproses secara hukum di Amerika Serikat, belum dikenai dakawaan, namun pemrintah malaysia meminta Interpol untuk menangkapnya.

Aparat penegak hukum di Amerika Serikat berupaya menyita aset yang selurhnya bernilai 1,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp23 triliun yang mereka katakan bersumber dari penyalahgunaan dana 1MDB.

Dalam pernyataan tertulis ke berbagai media, Low Taek Jho mengecam penyitaan itu.

Menurutnya, Departemen Kehakiman AS tidak menunjukkan bukti yang memadai untuk meminta kepolisian indonesia menyita yacht mewahnya itu.

"Sangat mengecewakan, bahwa dengan tuduhan-tuduhan yang cacat dan bermotif politik, Departemen Kehakiman terus saja melanjutkan langkah-langkah yang sepenuhnya dilandaskan pada tuduhan penyelewengan yang tak berdasar."

Berdasarkan dokumen gugatan perdata di Amerika, aset tersebut antara lain berupa pesawat jet pribadi, hotel dan rumah di New York, yang diduga dibeli oleh Low, selain kapal yang disita di bali itu.

Low dituduh menggunakan dana 1MDB untuk membeli lukisan Picasso senilai 3,2 juta dolar AS yang dihadiahkan kepada aktor Hollywood Leonardo DiCaprio.

Ia juga diduga memberi perhiasan dengan nilai total 9 juta dolar AS untuk model Australia, Miranda Kerr.

Baik DiCaprio maupun Kerr telah mengembalikan hadiah tersebut kepada pihak berwenang dan berjanji bekerja sama dengan penyelidik.

Aparat penegak hukum di Amerika mengatakan mereka berupaya menyelidiki pelanggaran pidana yang terkait dengan transaksi 1MDB.

1MDB didirikan oleh Perdana Menteri Najib Razak dan saat ini menghadapi penyelidikan pencucian uang di setidaknya enam negara, termasuk Amerika, Swiss, dan Singapura.

Dugaan penyalahgunaan dana 1MDB oleh sejumlah pejabat mencapai 4,5 miliar dolar AS, menurut gugatan di AS.

Skandal ini menyeret nama PM Razak namun dalam berbagai kesempatan ia menegaskan tidak bersalah.

sumber: tribunnews 

Minggu, 04 Maret 2018

PT Pelni Tandatangani MoU dengan 3 Perusahaan BUMN



PT Pelni (Persero) jalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan BUMN, diantaranya Perum Damri, PT RNI (Persero), dan Perum PFN. Jalinan kerja sama dengan ketiganya dibuktikan dengan penandatanganan memorandum of understanding(MoU) yang dilakukan di atas KM. Kelud  PT Pelni yang sandar di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (2/3/2018). 

Upaya sinergi BUMN antara Pelni, Damri, RNI dan PFN semakin istimewa karena dihadiri oleh Deputi Konstruksi, Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN Ahmad Bambang yang didampingi oleh Asisten Deputi KSPP Dewi Aryani.

Penandatanganan dilakukan oleh masing-masing direksi, antara lain Direktur Utama PT Pelni Insan Purwarisya L Tobing, Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi PT RNI Agung P Murdanoto, Direktur Utama Perum Damri Setia N. Milatian Moemin dan dari Perum PFN Mohamad Abduh selaku Direktur Utama.

Corporate Secretary PT Pelni Ridwan Mandaliko meyakini bahwa dengan melakukan sinergi sesama BUMN diharapkan sesama perusahaan BUMN akan bertumbuh lebih cepat karena jalinan bisnis didukung penuh oleh Kementerian BUMN.

"Tanpa dorongan dari Kementerian BUMN untuk terus membangun sinergi BUMN, saya rasa perusahaan BUMN yang masih di level menengah sulit untuk cepat merangkak naik. Tapi sejak Pemerintah melalui Kementerian BUMN mengajak semua perusahaan BUMN untuk bersinergi, arah pertumbuhan bisnis Pelni semakin baik dan ini bagus melihat besarnya tantangan yang hadir di depan mata," ujar Ridwan Mandaliko, yang sebelumnya berkeliling sebagai kepala cabang kantor Pelni di sejumlah wilayah.

Ridwan mencoba merinci, bahwa sinergi Pelni dengan RNI dan Damri merupakan kesepakatan bisnis di bidang logistik, yang turunannya dapat melebar ke segala lini kegiatan ketiga perusahaan tersebut. Pelni sendiri memiliki anak usaha yang bergerak di sektor bongkar muat yaitu PT Sarana Bandar Nasional.

Pelni saat ini mengoperasikan 26 kapal penumpang dan 46 kapal perintis yang menjangkau  begitu banyak kota besar maupun daerah terpencil di Nusantara. Selain itu Pemerintah juga mempercayai Pelni untuk menyediakan layanan angkutan logistik berupa Kapal Tol Laut, baik kapal barang maupun kapal angkutan ternak.

sumber: emaritim

Jumat, 02 Maret 2018

Scavenge Fire Berakibat Fatal Pada Piston Rod Serta Berpotensi Kebakaran


Terbakarnya Carbon deposit ( sisa sisa carbon ) dan sisa sisa minyak kotor di bagian atas dari pada Scavenging air box dapat karena Blow by (lolosnya) sisa carbon yang menumpuk dalam waktu agak lama dalam bentuk lumpur sisa yang berwarna hitam pekat ataupun bukan karena blow by tetapi karena pembakaran yang lambat didalam Cylinder yang mengakibatkan pengabutan didalam cylinder berlangsung tidak sempurna sehingga semprotan bahan bakar  tidak tepat.

Terbakarnya Carbon deposit juga disebabkan adanya Blow Back atau hembusan balik melalui lubang udara bilas sehingga mengakibatkan tidak tepatnya pengaturan dari Exhaust Cam Disc, terjadinya back pressure didalam system gas buang ( exhaust gas system ).

Bila jumlah deposit terlalu banyak maka ini akan sangat  berbahaya pada protection grid ( yang berfungsi sebagai saringan gas buang dari Engine ke Turbocharger ), Nozzle Ring dan Tubine Blades sehingga tekanan balik ( back pressure ) setelah Turbocharger harus dijaga agar tidak melebihi dari 300 mm .

Yang sangat berbahaya manakala ada percikan terbakarnya carbon deposit jatuh kedalam sisa sisa minyak kotor ( oil sludge ) maka  sisa minyak akan terbakar dan  didalam ruangan udara bilas ( piston under side ) temperatur menjadi sangat tinggi dan dapat berakibat fatal pada Piston Rod dan sangat mungkin juga akan mempengaruhi tension dari pada baut baut disekitarnya.

Sangat dianjurkan untuk dalam dinas jaga harus di observasi secara berkala masing masing Cylinder agar tidak terjadi gejala terjadinya Scavenge Fire dan bila alarm kebakaran berbunyi karena ada kebakaran diruang udara bilas ( scavenge fire ) mesin akan turun putarannya secara otomatis menjadi perlahan ini disebabkan karena Safety device dari Engine mulai teraktivasi dan di situlah kita akan dituntut ketelitian kita dengan sungguh sungguh mencari ruang udara bilas yang  manakah telah terjadi kebakaran?

Dan untuk selanjutnya adalah analisa sementara mengenai keadaan itu karena hampir dapat dipastikan setelah kita buka cover piston under side akan terlihat tumpukan minyak kotor baik lub oil dan fuel oil yang tergenang karena bila sudah terlalu banyak deposit  deposit akan menutup lubang drain  minyak kotor ke tangki minyak kotor.

Dari keadaan diatas bila dikapal terjadi Scavenge Fire hal yang harus dilakukan antara lain ialah sebagai berikut:

1.Mengurangi kecepatan kapal menjadi SLOW dan meminta ijin ke anjungan untuk STOP

2. Ketika Engine telah stop maka semua pompa baik bahan bakar dan minyak lumas harus segera distop, termasuk primary pump na baik untuk bahan bakar maupun minyak lumasnya.

3. Kita tutup  semua damper yang berhubungan dengan pipa udara (air pipe ) setelah blower.

4. Kita bersihkan dry deposit ( karbon ) dan sludge dari seluruh piston under side masing masing cylinder

5. Bersihkan dan periksa Piston Rod,Stuffing Box dan yang berhubungan

Demikianlah betapa berbahayanya dan sangat mengganggu operasional kapal bila Ruang udara bilas terjadi kebakaran  karena kelalaian kita dalam merawatnya.

Dalam hal ini perlu juga diperhatikan: Pada saat kebakaran atau sesaat setelah Engine di Stop dilarang berdiri dekat pintu Crankcase dan Relief valves karena ditakutkan bila terjadi Crankcase Explosion api akan dengan tiba tiba menyambar dan membakar.

sumber: emaritim