Kamis, 28 Juni 2018

BBRM Siap Jual Kapal Tua Tahun Ini

                                                                           Ilustrasi 

PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) berencana menjual sejumlah kapal tunda dan tongkang pada 2018.

Direktur Utama BBRM, Peter Kusuma mengatakan kapal yang dijual merupakan kapal tua dan  sudah tidak terlalu efisien lagi.

"Pada 2018 ini kami akan menjual 4 kapal tunda dan 4 kapal tongkang, harga dari 4 set kapal itu senilai sekitar US$ 3 juta, kami menjual kapal-kapal yang tua jadi nilai kapal juga seharusnya sudah sangat kecil,” katanya, Kamis (28/6).

Ia menambahkan, dengan menurunnya jumlah kapal yang dimiliki, perusahaan tetap berharap pendapatan dari segmen angkutan tersebut sama seperti tahun sebelumnya. "Di sisi tonkang, kami masih ada keuntungan sekitar US$ 1,5 juta, kami menargetkan maintain setidaknya sama seperti tahun lalu, dan berharap harga sewa naik meski jumlah kapal menurun,” ujarnya.

Pada segmen kapal tunda dan tongkang, selama 2017 memang mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar US$ 20,09 juta, atau 26% dari tahun 2016 yang mencatatkan pendapatan senilai US$ 15,87 juta.

Peter mengharapkan pendapatan dari segmen ini terus meningkat seiring industri batubara yang menjadi pasar utama bagi segmen ini mulai pulih. Sementara mengenai belanja modal, pada tahun ini, BBRM tidak merencanakan pengeluaran belanja modal.

sumber: kontan 

Rabu, 27 Juni 2018

Industri Surimi Mengharapkan Peningkatan Perizinan Kapal

                                                                             Ilustrasi

Industri pasta ikan atau surimi mengharapkan peningkatan perizinan kapal. Meningkatnya perizinan akan membuat hasil tangkapan meningkat sehingga produksi dapat kembali normal.

Sebelumnya industri surimi sempat berhenti produksi saat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerapkan kebijakan pelarangan alat tangkap yang merusak lingkungan seperti cantrang.

"Ada sebagian kapal yang belum beres belum bisa berangkat, mungkin masalah pembiayaan atau perizinan," ujar Direktur PT Southern Marine Products (SMP), Agus Amin Thohari kepada Kontan.co.id, Kamis (5/4).

Kurangnya kapal yang beroperasi dinilai membuat produksi belum berjalan maksimal. Agus bilang saat ini produksi surimi di pabriknya kembali normal.

Agus mengungkapkan dalam satu minggu pabriknya hanya bekerja selama 3 hingga 4 hari akibat kurangnya bahan baku. Hal itu membuat produksi SMP hanya sekitar 30% hingga 40% dari total kapasitas produksi.

Padahal kapasitas produksi surimi SMP dapat mencapai 100 ton per hari. "Produksi belum kembali normal, hari ini saya dapat bahan baku 5 truk atau sekitar 26 ton," terang Agus.

Selain itu harga bahan baku surimi pun dinilai masih tinggi. Agus bilang harga bahan baku surimi saat ini mencapai Rp 8.500 per kilogram (kg) hingga Rp 9.500 per kg.

Angka tersebut diakui masih di batas harga sebelum adanya larangan cantrang. Harga sebelumnya berkisar antara Rp 7.000 per kg hingga Rp 7.500 per kg.

Saat ini, Agus berharap pasokan bahan baku bertambah pada pekan depan. Pasalnya pekan depan kapalnya yang berangkat melaut pada keberangkatan kedua akan mulai berdatangan.

Hal serupa juga dinantikan oleh Direktur PT Bintang Karya Laut (BKL), Zainul Wasik.

Zainul berharap pasokan terus bertambah untuk meningkatkan utilitas. "Kapal penangkap minggu depan sudah mulai banyak berdatangan," kata Zainul.

Berbeda dengan Agus, Zainul bilang produksi surimi saat ini sudah mulai ke arah normal. Saat ini utilitas bahan baku sudah mencapai sebesar 60% hingga 70%.

Zainul pun mengungkapkan sedang menunggu perizinan kapal berukuran di atas 30 gross tonnage (GT). Ia berharap proses perizinan dapat segera selesai.

"Semoga ke depan ada peningkatan, seiring dengan perizinan kapal selesai, sehingga yang melaut kapalnya semakin bertambah," harapnya.

sumber: kontan 

Senin, 25 Juni 2018

Kapal Tage Siap Layani Rute Kontainer Jakarta-Los Angeles


Pelabuhan Tanjung Priok kembali kedatangan kapal kontainer raksasa yang bisa menampung 10.000 TEUs (twenty-foot equivalent unit). Kapal berukuran besar diharapkan bisa menekan biaya pengiriman kontainer sekaligus meningkatkan daya saing produk ekspor nasional. 

Berdasarkan pantauan Bisnis di Pelabuhan Tanjung Priok, kapal besar yang tengah bersandar bernana CMA CGM Tage. Kapal berbendera Malta ini akan mengangkut muatan dari Jakarta menuju Los Angeles, Amerika Serikat. 

Rencananya, Presiden Joko Widodo akan meninjau infrastruktur pelabuhan sekaligus pelepasan ekspor yang diangkut kapal CMA CGM Tage. Untuk diketahui, kapal ini merupakan salah satu kapal yang rutin melayani direct call atau pelayaran langsung Jakarta-Los Angeles. 

Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G. Masassya mengatakan kehadiran kapal-kapal besar ke Tanjung Priok  menunjukkan perseroan siap mengelola pelabuhan bongkar muat terbesar di Indonesia itu.

"Didukung dengan IT System dan peralatan modern yang ada, kami bekerja seefektif dan seefisien mungkin mendukung peningkatan ekspor,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/5/2018). 

Selain kapal CMA CGM Tage, beberapa kapal besar (mother vessel) juga akan rutin berlabuh di Tanjung Priok, seperti generasi Post Panamax APL Salalah dan Vessel Pelleas.

Kapal APL Salalah singgah perdana pada 3 Mei 2018 lalu di terminal Jakarta International Container Terminal (JICT) dengan membongkat 1.666 TEUs dan memuat 2.818 TEUs. Walhasil, total bongkar muat dari kapal tersebut mencapai 4.484 TEUs dalam pelayaran perdananya ke Indonesia

Elvyn menuturkan,  kapal-kapal ukuran raksasa tersebut menawarkan layanan angkutan barang yang lebih kompetitif dan waktu pengiriman lebih cepat sehingga berpotensi meningkatkan daya saing produk-produk ekspor Indonesia, khususnya di Amerika Serikat. 

Sebelumnya, Presiden Direktur CMA-CGM Indonesia Farid Belbouab, mengatakan permintaan pengguna jasa untuk rute JAX Services terus bertumbuh sehingga pihaknya mendatangkan kapal yang lebih besar. Rute ini resmi dibuka pada April 2017 lalu.

"Kami mulai dengan kapal 8.000 TEUs sejak tahun lalu dan hasilnya sangat sukses. Secara bertahap kami membawa kapal yang lebih besar, 9.000 TEUs lalu 10.000 TEUs, bahkan mendekati 11.000 TEUs," jelasnya.

sumber: bisnis 

KM Sinar Bangun Ditemukan, Menhub Perintahkan Ramp Check Seluruh Kapal di Danau Toba



Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi seluruh pihak yang dikabarkan telah berhasil menemukan objek terduga KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara. Menhub Budi berharap tim gabungan di lapangan dapat segera menemukan titik KM Sinar Bangun yang sudah sepekan tenggelam.

"Saya mengapresiasi Basarnas, TNI dan Polri, masyarakat telah bekerja sama yang telah berhasil menemukan objek yang diduga KM Sinar Bangun. Namun demikian informasi terkait penemuan tersebut masih harus diklarifikasi lebih lanjut," kata Menhub Budi seperti dikutip dari Antara di Jakarta, Senin (25/6).

Menhub mengemukakan bahwa kementerian segera melakukan sejumlah langkah di Danau Toba agar kejadian serupa tidak terulang kembali. "Saya telah memerintahkan Dirjen Perhubungan Laut agar menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan 'ramp check' terhadap kapal-kapal di Danau Toba," katanya.

Hal-hal yang menjadi fokus Kementerian Perhubungan untuk dilakukan ramp check di antaranya konstruksi kapal, perlengkapan keselamatan dan kapasitas kapal disesuaikan dengan sertifikat kapal.

"Upaya ramp check ini wajib dan harus dilakukan 2-3 hari ini, jika perlu kapal yang belum dan yang tidak lolos ramp check tidak boleh beroperasi," katanya.

Nantinya setiap kapal yang akan berlayar di Danau Toba wajib untuk mendapat Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang diterbitkan oleh Petugas Dinas Perhubungan Kabupaten setempat.

sumber: merdeka

Jumat, 22 Juni 2018

Kapal Tenggelam di Danau Toba, Kemhub Minta Syahbandar Tertibkan Operator Kapal

                                          Ilustrasi gambar

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus Purnomo menginstuksikan kepada para Syahbandar agar tegas menertibkan operator kapal khususnya kapal tradisional maupun kapal rakyat yang mengangkut penumpang bila tidak mematuhi standar aturan keselamatan pelayaran.

"Saya menginstuksikan para Syahbandar di seluruh Indonesia untuk melakukan tindakan tegas menertibkan operator kapal yang mengabaikan standar aturan keselamatan pelayaran. Keselamatan dan keamanan pelayaran merupakan harga mati tanpa kompromi," kata Agus dalam keterangan resminya, Rabu (20/6)

Menurutnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebagai regulator keselamatan di bidang transportasi laut telah mengeluarkan sejumlah aturan turunan dari Undang-Undang nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran termasuk menerbitkan Peraturan Dirjen Perhubungan Laut dan Surat Edaran terkait keselamatan pelayaran.

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebelumnya telah menerbitkan Peraturan Dirjen Perhubungan Laut Nomor HK.103/2/8/DJPL-17 tanggal 18 April 2017 tentang Petunjuk Kapal Tradisional Pengangkut Penumpang Untuk Menjamin Keselamatan Kapal Penumpang Tradisional di Wilayah Perairan Indonesia.

Begitu juga dengan Surat Edaran yang telah diterbitkan untuk mengatur keselamatan pelayaran kapal tradisional dan kapal rakyat khususnya dalam mendukung penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran tahun 2018, yaitu Surat Edaran Nomor 054/R.OPS/VI-2018 tentang Peningkatan Pengawasan Keselamatan dan Keamanan Bagi Kapal-kapal Tradisional yang Digunakan Untuk Mengangkut Penumpang Dalam Rangka Arus Balik Angkutan Laut Lebaran Tahun 2018.

Dalam Surat Edaran itu, Dirjen Hubla menginstruksikan kepada seluruh Syahbandar untuk memastikan telah terpenuhinya persyaratan kelaiklautan kapal sebelum menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) bagi kapal-kapal tradisonal khususnya pada arus balik penumpang Angkutan Laut Lebaran tahun 2018 dan angkutan penumpang pada daerah destinasi wisata.

"Saya minta agar Syahbandar tidak memberangkatkan kapal apabila jumlah penumpang melebihi kapasitas yang telah ditetapkan sesuai sertifikat keselamatan," tegas Agus.

Selain itu, Syahbandar juga harus memastikan setiap penumpang yang naik ke atas kapal selalu memakai life jacket selama pelayaran dan tersedianya alat-alat keselamatan dan alat pemadam kebakaran di atas kapal serta melakukan pemantauan ulang kondisi cuaca setiap hari.

Namun demikian, Agus menegaskan, tanggungjawab keselamatan pelayaran bukan semata tanggungjawab regulator, tetapi juga semua pihak termasuk nakhoda/operator kapal dan penumpang kapal.

Kepada nakhoda/operator kapal, diminta untuk memastikan kapal yang akan berangkat telah memenuhi persyaratan kelaiklautan serta memeriksa kembali jumlah penumpang yang naik memiliki tiket dan tidak melebihi kapasitas yang diijinkan.

"Sedangkan kepada para penumpang diwajibkan untuk memiliki tiket sesuai nama dan lokasi tujuan, mematuhi peraturan yang berlaku di atas kapal, menggunakan life jacket selama pelayaran, tidak merokok, tidak membuang sampah di laut, tidak membawa barang berbahaya serta menjaga ketertiban dan keamanan," jelas Agus

sumber: Kontan 


Rabu, 20 Juni 2018

Steadfast Marine Memperkuat Bisnis Reparasi Kapal


Usai mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia, PT Steadfast Marine Tbk (KPAL) menyiapkan sejumlah rencana bisnis dan ekspansi.

Tahun ini, Steadfast Marine akan memperkuat bisnis reparasi kapal. "Kami berharap dalam beberapa waktu ke depan, pendapatan akan disumbangkan oleh bisnis reparasi kapal, yakni sebesar 20% hingga 30%" ungkap Komisaris Utama KPAL, Eddy Kurniawan Logam, Jumat (8/6). Bisnis reparasi kapal nantinya akan dibukukan sebagai pendapatan berulang (recurring income) perusahaan.

Menurut Eddy, bisnis reparasi kapal merupakan sektor yang cukup menjanjikan, didorong oleh industri maritim yang terus berkembang. Apalagi, secara umum kapal penumpang setiap 12 bulan harus menjalani proses docking yang menjadi potensi pendapatan bagi perusahaan ini.

Selain itu, Steadfast Marine tengah fokus menyelesaikan pembangunan kapal, baik di dalam maupun luar negeri, dengan target kapal yang diselesaikan sebanyak lima unit hingga 10 kapal baru. Dalam jangka panjang, perusahaan ini memiliki strategi memperkuat pasar offshore sesuai dengan pertumbuhan ekonomi. KPAL juga melihat peluang di sektor kapal pengangkut liquefied natural gas (LNG).

Steadfast Marine kemarin resmi mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). KPAL merupakan emiten ke-18 yang mencatatkan sahamnya di BEI pada tahun ini. Dalam aksi korporasi ini, Steadfast Marine menerbitkan 350 juta saham atau setara 35,28% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Dengan menetapkan harga IPO senilai Rp 115 per saham, KPAL memperoleh pendanaan sebesar Rp 40,25 miliar.

Manajemen Steadfast Marine akan menggunakan dana IPO untuk memperkuat belanja modal, termasuk membiayai pembuatan kapal, perbaikan dan peningkatan fasilitas di galangan kapal serta pembaharuan teknologi. "Untuk IPO ini, kami mencatatkan oversubscribed hingga 8 kali" tutur Eddy Kurniawan.

Steadfast Marine merupakan perusahaan yang bergerak di industri pembuatan kapal. Emiten ini memiliki fasilitas galangan kapal seluas 56.000 meter persegi yang berlokasi di samping sungai Kapuas.

Saat debut di BEI, investor memburu saham KPAL. Kemarin, harga saham KPAL ditutup menanjak 69,57% menjadi Rp 195 per saham.

sumber : kontan 

Selasa, 12 Juni 2018

Kemenhub Rilis Kapal Kontainer 100 TEUs Buatan Galangan Janata


Kementerian Perhubungan merilis satu kapal kontainer buatan galangan PT Janata Marina Indah, Semarang. Kapal tersebut merupakan 1 dari 15 kapal kontainer yang dipesan Kemenhub untuk program Tol Laut.

Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Perhubungan Laut, Junaidi mengaatkan kapal yang dibuat oleh galangan Janata berkapasitas 100 TEUs ( twenty-foot equivalent unit) dan diberi nama Kendagha Nusantara 6.

"Kapal ini akan mendukung konektivitas pelayaran dal_am program Tol Laut, meningkatkan integrasi sistem angkutan untuk mengurangi disparitas harga," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis.com, Selasa (6/3/2018).

Kapal ini menurut Junaidi merupakan pesanan kesembilan dai 15 unit yang dipesan sejak 2015. Dia menambahkan, selain di galangan Janata, Kemenhub juga memesan kapal serupa di galangan yang berlokasi di Banten dan Lamongan. Kapal-kapal yang dipesan ini diharapkan bisa rampung tepat wktu dan bisa beroperasi pada April 2018.

Junaidi menuturkan, kapal kontainer milik negara diproyeksi bisa mendukung upaya penurunan harga bahan pangan dan bahan bangunan yang diangkut lewat program Tol Laut. Di samping kapal laut, Kemenhub juga memadukan akses darat dan udara untuk memperluas distribusi barang kebutuhan pokok ke wilayah terdepan, terpencil, dan pedalaman.

Di 2018, Kemenhub membuka 15 trayek Tol Laut dengan tiga pangkalan utama, yakni Teluk Bayur, Tanjung Priok, dan Tanjung Perak. Kemenhub menggelontorkan anggaran sebanyak Rp447,62 miliar untuk penyelenggaraan Tol Laut tahun ini.

sumber: tribun

Senin, 04 Juni 2018

Dok Kodja Bahari Benahi Fasilitas Graving Dock Palembang


Perusahaan galangan kapal nasional PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) melaksanakanan ground breaking untuk pekerjaan sipil rehabilitasi semi dock graving, pintu dok serta pembangunan dermaga di area shipyard Palembang.

Dirut PT.Dok & Perkapalan Kodja Bahari (DKB) Wahyu Suparyono mengatakan pembangunan seluruh fasilitas itu merupakan salah satu rencana strategis perseroan dalam menggunakan alokasi penggunaan dana penyertaan modal negara (PMN) APBN-P tahun anggaran 2015, yang diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp5,5 miliar.

"Pengerjaan fasilitas tersebut akan menggandeng perusahaan lokal yaitu PT. Gilas Perkasa dengan estimasi lama pengerjaan sekitar 90 hari kerja," ujar Wahyu, melalui siaran pers PT. DKB yang diterima Bisnis, Senin (14/5/2018).

Dia mengharapkan dengan rehabilitasi graving dock di Shipyard Palembang itu dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan khususnya dan masyarakat Indonesia di wilayah Sumatra Selatan pada umumnya.

Wahyu mengatakan pembangunan kembali graving dock ini diharapkan meningkatkan layanan kepada customer dan menjadi concern PT. DKB terpenuhi,sesuai dengan slogan Kementerian BUMN “One Vision, One Mision, One Family to Excellence”.

Perseroan, imbuhnya, akan terus bebenah dan terus bergerak maju untuk mendukung Pemerintah dalam mewujudkan program Indonesia sebagai poros maritim dan program tol laut, sesuai dengan nawa cita Presiden Joko Widodo.

Selain itu, kata Wahyu, PT.DKB berkomitmen mewujudkan program efisiensi logistik nasional dengan mengoptimalkan keberadaan PT.Air & Marine Supply (Airin). Perusahaan ini merupakan anak usaha PT. DKB yang bergerak di bidang usaha logistik,pergudangan dan mengantongi izin badan usaha pelabuhan (BUP).

"Pemberdayaan potensi internal perseroan akan terus kami lakukan untuk mendongkrak kinerja DKB saat ini dan di masa mendatang," ujar dia.

sumber: bisnis 

Minggu, 03 Juni 2018

160 Perusahaan Galangan Kapal Bakal Ramaikan RUA Iperindo


Ikatan Perusahaan Industri Galangan Kapal dan Lepas Pantai (Iperindo) akan menggelar Rapat Umum Anggota (RUA) dan sekaligus memilih kepengurusan asosiasi itu untuk periode 2018-2022.

Informasi yang dikumpulkan Bisnis pagelaran RUA Iperindo itu akan diramaikan dengan tiga bursa bakal calon Ketua Umum asosiasi tersebut untuk periode empat tahun mendatang.

Ketiga bakal calon itu antara lain; incumbent Eddy K.Logam dari PT.Logindo Samudera Makmur, Yance Gunawan (Dumas Shipyard) dan Askan Naim (Krakatau Shipyard).

Dikonfirmasi Bisnis, Ketua Umum DPP Iperindo Periode 2014-2018, Eddy K.Logam mengatakan, RUA bakal diikuti sekitar 160 perusahaan anggota Iperindo tersebut akan di gelar di Jakarta pada 3 Mei 2018.

Eddy juga menyatakan, dirinya siap mengabdi dan memimpin kembali kepengurusan Iperindo untuk masa bakti empat tahun mendatang.

"Saya berterima kasih kepada team pengurus yang telah berjuang dengan luar biasa sehingga banyak kemajuan yang telah dicapai selama empat tahun ini, anggota meningkat hampir dua kali lipat karena melihat kinerja pengurus periode ini," ujar Eddy kepada Bisnis, Selasa (1/5/2018).

Kendati begitu, menurut Bos PT.Logindo Samudera Makmur Tbk itu, masih banyak juga pekerjaan rumah yang masih harus dituntaskan agar Industri Maritim Indonesia menjadi kuat dan berdaulat.

"Oleh karena itu jika terpilih kembali saya akan berjuang dengan segenap tenaga untuk menuntaskan hal tersebut,"paparnya.

Sebagai incumbent, Eddy menegaskan bahwa semua calon telah menyatakan kesiapannya untuk berkompetisi secara sehat dan demokratis, untuk fokus kepada program visi dan misi yang akan membuat Iperindo semakin baik.

Walaupun dia mendengar ada pihak-pihak luar yang tidak bertanggung jawab yang mencoba merusak kesatuan pengurus Iperindo dengan melakukan black campaign, namun Eddy yakin anggota dan pengurus Iperindo adalah insan yang dewasa dan rasional dalam meniai sesuatu dan tidak mudah terprovokasi.

"Saya mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan dan bersama mendukung program Pemerintah menjadikan Indonesia yang kita cintai ini menjadi poros maritim dunia," ujar Eddy.

sumber: bisnis