Selasa, 18 Februari 2020

Pemerintah Cari Skema Pembiayaan Industri Galangan Kapal


Pemerintah mencari skema pembiayaan untuk industri galangan kapal nasional. Sebab, selama ini, industri galangan kapal terkendala masalah pembiayaan. Hal ini sejalan dengan langkah pemerintah menempatkan sektor maritime sebagai salah satu sektor prioritas dalam pembangunan nasional. Hal ini berdampak positif terhadap upaya peningkatan daya saing industri ini. 

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengatakan, saat ini, investasi pembuatan kapal baru dengan kapal impor harganya tidak jauh berbeda. 

“Kalau skema pembiayaan bisa didorong, kita bisa membangun industri kapal dengan pemenuhan dari dalam negeri. Kita sudah mulai dengan diskusi-diskusi baik dengan BI, OJK, maupun swasta,” ucap dia saat peresmian kapal ferry ro-ro cargo 1.395 GT, KMP New Rose, yang dibangun PT Afta Tehnik Mandiri di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (7/2). 

Putu menerangkan, pembiayaan galangan kapal membutuhkan jangka panjang sekitar 20-25 tahun. Hingga kini, perbankan belum ada yang berani memberikan kredit dengan tenor waktu selama itu. Selama ini, perbankan biasanya hanya memberi waktu selama lima tahun. 

Dia mengapresiasi Afta Tehnik Mandiri yang mampu memenuhi kebutuhan armada kapal yang berkualitas bagi kelancaran angkutan penumpang maupun distribusi logistik. “Memang belum ada yang bisa membiayai industri galangan kapal, sehingga pembuatan kapal dalam negeri ini perlu diapresiasi. Investasinya sekitar Rp 40 miliar,” ucap dia. 
Menurut dia, pembangunan KMP New Rose memakan waktu sekitar 1,5 tahun dengan melibatkan 40 pekerja. Bahkan, mayoritas bahan baku atau komponen yang diserap KMP New Rose berasal dari industri dalam negeri, seperti penggunaan baja hasil produksi PT Krakatau Steel Tbk. Lalu, tingkat komponen dalam negeri cukup tinggi, yang didukung oleh industri komponen lapis dua dan tiga. 

KMP New Rose, kata dia, didesain dan dibangun untuk menyempurnakan kebutuhan yang belum ada di armada perusahaan yang dimiliki sebelumnya. Kapal baru ini sudah dilengkapi teknologi baru guna memenuhi solusi dari kekurangan yang ada di kapal lainnya, yang sebelumnya diimpor dari Jepang. 

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Eko S.A. Cahyanto menerangkan, kebijakan fiskal dipandang penting, karena dapat memberikan keleluasaan industri galangan kapal dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing. 

Selanjutnya, dia menerangkan, kebijakan fiskal yang tepat akan memberikan keuntungan bagi sektor industri galangan kapal. “Kita ketahui bersama, peran dan kontribusi sektor industri perkapalan bagi perekonomian nasional tidak dapat dikesampingkan,” ucap dia. 

Bahkan, dia menuturkan, investasi industri perkapalan sangat besar dalam jangka waktu yang panjang. Oleh sebab itu, iklim investasi yang kondusif menjadi syarat mutlak yang menjadi perhatian pemerintah agar kesinambungan operasional dan produktivitas sektor industry perkapalan dapat menjadi lebih optimal.   

Sumber : Investordaily

Tidak ada komentar:

Posting Komentar