Rabu, 06 November 2019

Dukung Industri Galangan Kapal, Pemprov Sulsel Siapkan Tiga Alternatif Lokasi


Meningkatnya perkembangan transportasi laut membuat kebutuhan akan jasa perbaikan kapal (docking) ikut naik. Hal ini pula yang mendorong Pemprov Sulsel untuk membangun kawasan industri galangan kapal.

Rencana pembangunan kawasan industri tersebut dalam proses kajian. Di APBD perubahan 2019 ini, Dinas Perindustrian telah menyiapkan anggaran Rp400 Juta untuk visibility studi (VS).

Sementara untuk penyusunan Detail Engineering Design (DED) baru akan dilakukan tahun 2020. Untuk kajian tersebut, Dinas Perindustrian mengusulkan Rp1 Miliar di APBD pokok 2020.

Kepala Dinas Perindustrian Sulsel, Ahmadi Akil mengatakan, sejauh ini sudah ada tiga daerah yang bisa dijadikan kawasan industri galangan kapal. Tiga daerah tersebut berada di Kabupaten Maros, Takalar dan Barru.

"Ini lokasi yang berpotensi dan kita sepakati untuk dilakukan kajian dulu. Bisa saja galangan kapal di Takalar industri penunjang bisa di Barru dan Maros. Kita tetapkan dulu satu kabupaten jadi prioritas, tergantung kajian," kata Ahmadi, saat ditemui di acara asistensi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), Hotel Claro, Rabu (6/11/2019).

Mantan kepala biro aset ini menyebutkan, hingga saat ini sudah banyak investor yang tertarik membangun industri galangan kapal di Sulsel, termasuk dari mancanegara. Terlebih hingga saat ini, cuma Industri Kapal Indonesia (IKI) yang menyediakan layanan docking kapal di Sulsel.

Kepala Bidang Industri Logam, Mesin dan Alat Transportasi Dinas Perindustrian Sulsel, Ahmad menambahkan potensi jasa docking kapal sangat besar. Bahkan saat ini kapal-kapal yang berlayar yang kelimpungan mencari docking kapal. 

"Sulsel ini sangat strategis, hampir 3000 kapal dari barat ke timur. Kapal yang usianya di atas  lima tahun harus naik docking sekali setahun. Sekarang kapal yang cari docking. Bukan hanya mesin tapi juga pengelasan, perpipaan, interior dan listrik," tambahnya.

Dia menjelaskan untuk kajian yang dilakukan, akan fokus pada kedalaman laut sekitar area kawasan industri galangan kapal. Misalnya di Barru yang bibir pantainya memiliki kedalaman 12 meter sehingga sangat mendukung pembangunan galangan kapal bertonase besar.

"Jika kawasan industri galangan kapal berhasil dibangun di Sulsel, akan mendukung industri dan sektor lain. Terutama penyerapan tenaga kerja, baik tenaga ahli maupun buruh," pungkasnya.

sumber: kabar 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar