Senin, 23 September 2019

Fitch Rating Ganjar Buana Lintas Peringkat A


Fitch Ratings menyematkan peringkat nasional jangka panjang A-(idn) dan outlook stabil untuk PT Buana Lintas Lautan (BULL). Peringkat itu merefleksikan posisi perseroan solid dalam industri perkapalan. Itu karena didukung peraturan cabotage, hubungan kuat dengan pelanggan, salah satunya PT Pertamina (Persero), dan proporsi kontrak time-charter besar.

”Kami perkirakan profil leverage moderat tiga tahun ke depan, dengan Fund From Operation (FFO) adjusted gross leverage di bawah empat kali, setelah memperhitungkan investasi pertumbuhan armada signifikan selama periode tersebut,” tutur Senior Analyst Fitch Ratings Christie Pardede di Jakarta, Kamis (19/9/2019).

Peringkat nasional kategori A itu menunjukkan ekspektasi risiko gagal bayar relatif rendah terhadap emiten atau surat utang lain di Indonesia. Namun, kondisi itu bisa berubah jika ada perubahan dalam situasi ekonomi dapat mempengaruhi kapasitas perseroan melakukan pembayaran secara tepat waktu. Selain itu, sejumlah faktor penggerak peringkat bagi perusahaan.

Pertama, visibilitas pendapatan kontrak charter. Porsi kontrak time-charter mencapai 75 persen pendapatan perusahaan kuartal pertama tahun ini. Pada kuartal dua, pangsa pasar naik menjadi 80 persen dengan bertambahnya kontrak time-charter. Per Juli 2019, sekitar 86 persen kapasitas armada berada di bawah kontrak time-charter. Secara keseluruhan, perusahaan mematok porsi kontrak time-charter mencapai 90 persen hingga pengunjung tahun ini.

Kedua, posisi bisnis kuat. Fitch menyatakan perusahaan meningkatkan pangsa pasar tanker Aframax yang disewa Pertamina 42 percentage points (pp) selama 2014-2019. Kondisi itu diklaim atas peningkatan pangsa pasar tanker medium-range 11 pp. ”Pertumbuhan permintaan didukung ekonomi Indonesia, kami yakini kemungkinan akan terus berlanjut,” imbuh Christie.

Fitch memproyeksi industri kapal tanker domestik bakal menikmati day rates relatif stabil. Karena industri terfragmentasi, dengan banyak pemain kecil, dan perlindungan pemain internasional melalui peraturan cabotage. Ketiga, konsentrasi pelanggan, rendah risiko. Kontribusi Pertamina mencapai 56 persen terhadap pendapatan perusahaan pada kuartal pertama 2019, meningkat dari 40 persen pada akhir tahun lalu.

sumber: indopos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar