Rabu, 09 September 2020

Ekonomi Tertekan, Samudera Indonesia (SMDR) Tambah Dua Kapal Baru


 


Pandemi virus corona memang menekan ekonomi sejumlah negara. Bahkan banyak negara yang masuk jurang resesi. Namun, hal tersebut diprediksi tidak akan menghentikan industri pelayaran. 


Direktur Utama PT Samudera Indonesia Tbk Bani Maulana Mulia mengungkapkan, resesi yang dialami sejumlah negara memang tak serta merta menghentikan industri pelayaran. Mengingat sampai saat ini masih banyak kapal yang beroperasi seperti biasanya. 


Karena itu, dia meminta para pelaut atau Anak Buah Kapal (ABK) tidak khawatir akan tersedianya lapangan pekerjaan di industri pelayaran ini.


"Bahwa sekarang kebanyakan kapal di lay up, sama sekali tidak benar karena masih banyak beroperasi. Hanya pertumbuhannya dibandingkan tahun sebelumnya mungkin lebih sedikit atau menurun. Tetapi masih banyak yang beroperasi dengan sehat. Jadi nomor 1, jangan terlalu khawatir tentang kemungkinan bekerja para ABK masih terbuka," kata dia, Senin (7/9).


Bahkan, di tengah situasi saat ini pun emiten dengan kode saham SMDR ini masih mendapatkan permintaan untuk menyediakan pelaut Indonesia baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.


Meski begitu, dia juga mengatakan para pelaku di industri pelayaran ini harus selektif dan fokus pada industri yang masih sehat di tengah kondisi sulit saat ini.


"Kami juga harus fleksibel, mungkin saat ini ada satu rute  yang menjadi rugi, kami bisa pindah ke rute lain, ke industri yang lain," terang Bani.


Lebih lanjut, dia bilang, di tengah pandemi dan resesi yang terjadi di beberapa negara juga bukan berarti tidak akan ada peluang menghasilkan kapal baru. Menurut Bani, sejauh ini sudah ada 2 kapal Samudera Indonesia yang sudah diluncurkan, dimana salah satunya sudah berada di Indonesia dan yang lainnya sudah selesai melakukan sea trial.


SMDR pun juga selalu memprioritaskan awak kapal yang bekerja di kapalnya adalah orang Indonesia.


"Di Samudera Indonesia, meski di masa pandemi ini kami juga masih bisa (menambah kapal), ada kapal yang sebagian dikurangi operasionalnya, tapi ada juga yang ditambah, bahkan ada kapal baru yang dibangun dan diproduksi dan membutuhkan pelaut baru," pungkas Bani.


sumber:  kontan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar