Industri kapal pesiar dunia mulai tertarik untuk mengunjungi Tanjung Lesung. Tujuannya adalah untuk melihat Gunung Anak Krakatau, Belitung, Balikpapan, Rinca, dan mengunjungi Ambon sebagai destinasi-destinasi baru.
Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari Kemenpar Indroyono Soesilo mengatakan Indonesia menjadi prioritas menarik bagi industri kapal pesiar dunia. Meski Thailand, Vietnam, dan Filipina juga gencar mempromosikan destinasi-destinasi wisata kapal pesiar di wilayah mereka. Tapi Ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi industri wisata kapal pesiar di Indonesia.
Dalam Konferensi Cruise Lines International Association (CLIA) 360 Cruise di Sydney, Australia, Indonesia memperkenalkan 19 Pelabuhan sebagai destinasi kapal pesiar di Nusantara.
"Hal ini sebagai upaya untuk memacu pertumbuhan industri kapal pesiar di Indonesia yang mulai menunjukkan hasil," katanya.
Dia menegaskan, kunjungan wisman melalui sektor ini terus tumbuh terutama pada tiga tahun terakhir. Target kedatangan wisman melalui jalur kapal pesiar pada 2019 akan mencapai sekitar 430 ribu orang.
“Jumlah itu merupakan peningkatan rata-rata 20 persen pertahunnya. Sedang jumlah singgah kapal pesiar di pelabuhan-pelabuhan Indonesia (calls) pada 2019 ditargetkan mencapai 667 calls, atau kenaikan rata-rata 17,7 persen per tahun,” katanya.
Namun demikian, masih ada beberapa catatan Delegasi RI untuk segera diselesaikan. Antara lain, ketersediaan BBM kapal pesiar di Pelabuhan Ambon, sistem air bersih, sistem pengolahan sampah, dan ketersediaan pengukur arus laut di Pelabuhan Benoa-Bali.
Industri kapal pesiar dalam lima tahun ke depan akan menyelesaikan 127 kapal pesiar baru di seluruh dunia. Sebanyak 27 di antaranya mampu mengangkut 3 ribu - 7 ribu penumpang.
sumber: indozonedotid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar