Luasnya wilayah laut masih membuat Indonesia sebagai negara maritim yang potensial. Korea Trade Investment-Promotion Agency (KOTRA) mencoba menggali potensi itu dengan menggelar pertemuan bisnis dan seminar bertajuk: Pertemuan Bisnis Dan Seminar Industri Perkapalan Dan Perlengkapan Penunjang Indonesia–Korea di Surabaya, Kamis (25/7).
Dalam acara yang digelar kantor perwakilan dagang pemerintah Korea Selatan di Surabaya itu dibagi menjadi dua sesi. Pertama, one on one meeting antara perusahaan Korea Selatan dan Indonesia. Meeting antara delapan perusahaan Korea Selatan dengan Indonesia itu bersifat business-matchmaking.
Itu adalah proses mempertemukan dua perusahaan yang memiliki bidang bisnis yang sama atau ada ketertarikan akan suatu bidang bisnis yang tersedia. Sedangkan pada sesi kedua, merupakan seminar dari dua guest speaker yang telah berpengalaman di Industri perkapalan Korea Selatan. Mereka memaparkan bagaimana konstruksi, manajemen, dan modernisasi pembuatan kapal sehingga meningkatkan produktivitas serta efisiensi.
Director General KOTRA Hyuna Kim menjelaskan, Indonesia merupakan negara maritim yang cukup potensial. Hal ini membuat Korea Selatan tertarik untuk menjadikan Indonesia sebagai partner bisnisnya. Terutama di bidang industri perkapalan. Menurutnya, banyak hal yang bisa disuplai oleh negaranya ke Indonesia.
Misalnya, komponen-komponen kapal yang disertai dengan teknologi canggih. Sehingga kapal-kapal di Indonesia bisa memiliki nilai tambah dan berdaya saing dengan negara lain. Oleh karena itu, dia berharap untuk kedepannya antara Indonesia dan Korea Selatan bisa menghasilkan hubungan simbiosis mutualisme.
“Saya melihat hal ini merupakan peluang besar yang sebenarnya dapat digarap oleh Korea Selatan. Khususnya di bidang perkapalan,” ujarnya, Kamis (25/7).
Hyuna menuturkan, berbagai perusahaan komponen kapal dari Korea Selatan dipastikan dapat memberikan angin segar bagi industri marine and shipyard Indonesia. Apalagi, di negara ini butuh kapal untuk meningkatkan aktivitas ekonomi dan mendukung konektivitas antar daerah.
“Benar-benar diperlukan keunggulan teknologi agar pengoperasian kapal lebih maksimal,” tuturnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, di acara yang digelar KOTRA itu, perusahaan asal negeri ginseng menawarkan berbagai spare part dan teknologi terkini. “Dari berbagai pemaparan produk seperti ini, kami harap banyak perusahaan Indonesia yang cocok dan tertarik untuk kerja sama,” tutur Hyuna.
Hyuna mengakui bahwa respon pelaku bisnis Indonesia sangat baik. Sehingga bukan tidak mungkin perusahaan-perusahaan Korea Selatan itu akan berinvestasi dengan membuka pabrik atau kantor di Indonesia.
“Perusahaan yang join di sini berasal dari berbagai sektor. Mulai dari spare part permesinan, keselamatan kapal, sampai geladak kapal,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Business Director Dong Joo Metal, Yoon-Gi Son juga mengungkapkan industri kapal di Korea Selatan sangat dinamis. Maka dari itu, pihaknya ingin mengambil peluang pasar di Indonesia. Dia melihat ada beberapa peluang untuk industri kapal Indonesia.
Misalnya, soal teknologi, sumber daya manusia, dan pengetahuan. “Itulah kenapa kami ingin masuk untuk membantu mengatasi kekurangan-kekurangan tersebut,” lanjut Yoon-Gi.
Dalam kegiatan ini, Yoon-Gi juga melakukan corporate social responsibility (CSR) dengan menghibahkan 2 komponen mesin kapal kepada Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS). Seperti diketahui, PPNS adalah satu-satunya politeknik perkapalan di Indonesia.
sumber: jawapos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar