PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (Tugu Insurance) menilai peningkatan produksi kapal di dalam negeri dapat mendorong pertumbuhan lini asuransi rangka kapal.
Hal tersebut disampaikan Presiden Direktur Tugu Insurance Indra Baruna kepada Bisnis, Minggu (24/3/2019), menanggapi langkah asosiasi industri kapal dan pelayaran yang mendorong pemerintah untuk memberikan keringanan pembiayaan produksi kapal.
Dia mengaku pihaknya belum bisa memproyeksi berapa pertumbuhan premi asuransi rangka kapal setelah permintaan asosiasi industri kapal dipenuhi. Namun, Indra mendukung langkah tersebut karena dapat berpengaruh positif bagi asuransi.
Tugu Insurance membukukan premi asuransi rangka kapal senilai US$11,46 juta atau 6% dari total premi pada 2018 (unaudited). Jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan nilai premi tahun sebelumnya, yang sebesar US$13,83 juta atau sekitar 7% dari total premi.
"Alasan turun karena sempat ada market soften," ujarnya.
Perseroan memproyeksi asuransi rangka kapal dapat tumbuh sekitar 15%–17%, tahun ini. Hal tersebut membuat Tugu Insurance optimis dapat mencapai target perolehan premi asuransi rangka kapal pada 2019.
Sebelumnya, Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) menjalin kerja sama dengan Indonesian National Shipowners Association (INSA) serta Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyebrangan (Gapasdap) untuk mendorong pemerintah memberikan keringanan pembiayaan di sektor galangan kapal dan jasa angkutan penyeberangan.
Ketua Umum Iperindo Eddy Kurniawan Logam memandang suku bunga yang tinggi dan periode pengembalian pembiayaan yang singkat menghambat daya saing industri galangan kapal. Hal tersebut membuat pebisnis memiliki kecenderungan membeli kapal bekas dari luar negeri karena harganya jauh lebih murah.
sumber: bisnis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar