Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai (Iperindo) berharap program maritim Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat terus berlanjut. Pasalnya, dengan program maritim tersebut dapat memacu permintaan kapal dalam negeri.
"Kedepan, kami melihat prospek industri galangan kapal ini cukup menjanjikan. Oleh karenanya, kami dari Asosiasi berharap program maritim Presiden Jokowi terus berlanjut," kata Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai (Iperindo) Eddy Kurniawan Logam saat dihubungi Industry.co.id di Jakarta, Kamis (1/8).
Ditambahkan Edy, pihaknya (Iperindo) melihat kebutuhan kapal dalam negeri masih sangat besar, terutama dari pihak swasta. Menurut Edy, besarnya kebutuhan kapal dalam negeri terlihat dari semakin tingginya angka impor kapal di Indonesia.
Berdasarkan catatan Iperindo, sejak tahun 2006-2019 impor kapal Indonesia mencapai angka 16 ribu. Pada tahun 2018, impor kapal mencapai lebih dari USD 1 miliar, dan menduduki posisi ketujuh dari seluruh barang yang diimpor oleh Indonesia.
"Angka impor tersebut menunjukkan bahwa Indonesia itu sangat membutuhkan kapal," jelasnya.
Lebih lanjut, Edy menjelaskan, jika dirata-rata sejak azas cabotage pelayaran hingga saat ini, Indonesia memasukan kapal mencapai 1.000 kapal per tahun baik bekas maupun baru. Namun, sayangnya hampir 99 persen kapal-kapal tersebut buatan luar negeri.
"Jadi kami dari Asosiasi optimis bahwa kebutuhan kapal itu ada, tinggal bagaimana kita menciptakan sinergi antara pelayaran dan industri galangan kapal di dalam negeri yang akhirnya hal tersebut akan menciptakan sesuatu yang baik dan akan mengurangi tekanan pada APBN," ungkap Edy.
Saat ini, lanjut Edy, industri galangan kapal dalam negeri sudah cukup mumpuni untuk membangun sebuah kapal. "Industri dalam negeri sudah cukup hebat dalam membangun kapal, tinggal diberikan kesempatan kepada industri dalam negeri untuk lebih berkontribusi penuh dalam pembuatan kapal," katanya.
Namun, katanya, untuk mendapatkan kesempatan tersebut tentunya masih butuh waktu. "Memang butuh waktu. Tapi, jika kesempatan itu ada, secara otomatis tingkat efisiensi tertinggi akan tercapai," ungkap Edy.
Dengan begitu, Edy sangat optimis industri galangan kapal dalam negeri akan menjadi industri besar di kemudian hari.
sumber: industry
Tidak ada komentar:
Posting Komentar