Ilustrasi
Kapal tanker Ocean Princess karam di perairan dekat pesisir Desa Aemoli, Kabupaten Alor. Namun evakuasi belum bisa dilakukan karena cuaca buruk.
"Rencana evakuasi kapal pada Rabu (2/1) malam, tetapi batal dilakukan karena gelombang di perairan sekitarnya masih cukup tinggi," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Ganef Wurgiyanto kepada Antara di Kupang, NTT, Kamis (3/1/2019).
Dia mengatakan petugas masih menunggu sampai kondisi cuaca di wilayah perairan laut reda. Menurut dia, rencananya kapal tersebut akan dievakuasi ke Pelabuhan Dulionong untuk diproses lebih lanjut.
Kapal tanker Ocean Princess dilaporkan karam di pesisir kepulauan Alor, Kabupaten Alor, NTT, saat dalam pelayaran dari Dili, Timor Leste, menuju Singapura.
Baca juga: Kapal Berbendera Indonesia Ditabrak Kapal Tanker Panama di Kepri
Kapal tersebut membawa bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dari Dili, Timor Leste, dengan tujuan Singapura. Kapal yang dinakhodai Kapten Ahira Sroyer itu disertai 18 anak buah kapal (ABK).
Kapal tersebut diketahui terdampar pada Jumat (28/12), tetapi baru dilakukan pemeriksaan pada Rabu (2/1) karena petugas dari Kupang baru tiba di Alor.
Kapal berbendera Cook Island (Kepulauan Cook) itu karam pada koordinat 08 10'944" Lintang Selatan (LS) dan 124 25'53T" Bujur Timur (BT) di wilayah perairan laut sekitar Desa Aemoli.
Berdasarkan dokumen, pemilik kapal tersebut tinggal di Singapura. Kapten kapal itu adalah Ahira Sroyer (45), warga negara Indonesia, yang lahir di Biak.
sumber: detiknews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar