Direktur Proyek Pelindo, Saut F. Siagian menyebut, proyek pengembangan pelabuhan-pelabuhan hub-internasional Kuala Tanjung, Patimban, dan Bitung membutuhkan dana setidaknya Rp 30 triliun.
"Totalnya, untuk sampai pada fase ultimate itu kita butuh setidaknya Rp 30 triliun," jelasnya.
Rencana pengembangan itu menunjukan komitmen serius pemerintah dalam merealisasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) prioritas.
Sebetulnya, pemerintah telah menyelesaikan pelabuhan internasional Kuala Tanjung di Sumatera Utara. Pelabuhan itu telah dinyatakan siap beroprasi lantaran telah lolos uji coba. Per 19 April 2018, kapal tanker MT Mars telah berhasil berlabuh di Terminal Multipurpose.
Kendati begitu, pengembangan pelabuhan-pelabuhan tersebut diyakini dapat membuka akses pelayaran yang lebih besar, sehingga pertumbuhan ekonomi maritim semakin tergenjot.
"Dengan pelabuhan hub-internasional Kuala Tanjung di Sumatera Utara, Patimban di Jawa Barat, dan Bitung di Timur, akses-akses pelabuhan Indonesia dari Barat ke Timur semakin terbuka," ujar Direktur Pengembangan PP, Bastary Pandji Indra.
Asal tahu saja, royek RJPMN prioritas itu telah ditawarkan pada investor asal Brazil, DTA Engenharia Group hari ini.
sumber: kontan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar